1. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu
rata-rata atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan
bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C (1,33 + 0,320F)
selama ratusan terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa “Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke 20. Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah
kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah
dan akademik termasuk semua akademik sains nasional dari negara-negara G8. Akan
tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan
oleh Proyek IPCC meunjukan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C
(2,0 – 11,50F) antara tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada masa
mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000. Pemanasan
dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
1000 tahun. Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan
besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan lain, seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya
intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Akiabat-akibat pemanasan global yang laina adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
2. Penyebab Pemanasan Global
·
Efek Rumah
Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari
matahari, sebagaian besar berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini
tiba di permukaan bumi, ia akan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan
bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali. Sisanya sebagian
dari panas ini berwujud radiasi infra merah, gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfir akibat menumpuknya gas-gas
rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida, sulfurdioksida, dan metana
yang menajadi perangkap gelombang radiasi ini. Jika keadaan ini terjadi terus
menerus akan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan terus meningkat.
Dengan semakin meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di
atmosfir, semakian banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya
telah lebih panas 330C (590F) dari suhu semulanya. Jika
tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -180C hingga es akan
menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaiknya, apabila gas-gas
tersebut berlebihan di atmosfir, akan mengakibatkan pemanasan global.
·
Umpan
Balik
Umpan balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada
kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO2.
Pemanasan pada walnya akan menyebabkan lebih banyaknya uap air yang menguap ke
atmosfir. Karena uapm air sendiri merupakan gas rumah kaca. Pemanasan akan
terus berlanjut dan menambah jumlah air di udara sampai tercapainya siuatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan balik meningkatkan kandungan air di
udara namunkelembaban relatif di udara hampir konstan atau agak menurun, karena
udara menjadi menghangat. Umpan bhalik hanya berdampak secara perlahan dari bawah,
awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan
meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya jika dilihat dari atas awan tersebut
akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga
meningkatkan efek pendingin.
·
Variasi
Matahari
Variasi yang dihasilkan dari matahari dengan kemungkinan
diperkuat oleh umpan balik dari awan. Variasi matahari akan memanaskan
stratosfer. Fenomena variasi matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung
berapi, mungkintelah memberikan efek pemanasan di masa pra industri hingga
tahun 1950.
Menurut perkiraan Duke University bahwa matahari mungkin
telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata selama periode
1900-2000 dan sebar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.
Menurut
beberapa peneliti, bahwa variasi matahari hanya membawa pengaruh kecil terhadap
pemanasan global, yaitu sekitar 0,07%.
3. Dampak Terhadap Alam
·
Iklim
Mulai Tidak Stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan
bumi utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung
es akan mencair Musim tnam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim
dingin dan malam hari akan cendrung meningkat. Daerah hangat akan menjadi
lembab karena lebih banayak air yang menguap dari lautan. Kelembapan yang
tinggi akan meningkatkan cuaca hujan. Badai akan menjadi lebih sering, air akan
lebih cepat menguap dari tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah
menjadi kering. Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi
tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
·
Peningkatan
Permukan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan
menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut.
Tinggi permukaan laut diseluruh dunia telah meningkat 10-25cm (9-10 inchi)
selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9-88cm
(4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi laut akan sangat mempengaruhi
kehidupan di daerah pantai dan dapat menenggewlamkan beberapa negara.
·
Suhu
Global Cendrung Meningkat
Bagian selatan kanada, sebagai contoh mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.
Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi kering di beberapa bagian Afrika
mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi
dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju)
musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum
puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
·
Gangguan
Ekologi
Hewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghidari
dari efek pemanasan ini, karena sebagaian besar lahan telah dikuasai oleh
manusia. Dalam pemanasan global, henwan cenderung untuk bermigrasi ke arah
kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau
lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu
secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
4. Dampak Sosial dan Budaya
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan nkematian. Temperatur yang
panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan
malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut
akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit yang dengan
bencana alam (banjir, badai, dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke
tempat-tempat pengungsian, dimana sering muncul penyakit diare, malnutrisi,
difisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran
penyakit melalui air. Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena
munculnya ruang (ekosistem) baru untuk berkembangbiak. Dengan adanya perubahan
iklim ini, maka munculah spesies vektor penyakit (eq. Aedes Agipty). Virus,
bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang
targetnya adalah organisme tersebut.
Selain itu bisa diprediksi bahwa ada beberapa spesies yang
akan punah karena perubahan ekosistem. Gradasi lingkungan yang disebabkan oleh
pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan
vektor-vektor diseases. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas
pabrik yang tidak terkontrol, akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit
saluran pernapasan, seperti asma, alergi, coccidiodomicosys, penyakit jantung
dan paru kronis, dan lain-lain.
5. Pengendalian Pemanasan Global
Pengendalian dilakukan dengan cara mengatasi epek yang
dilakukan sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya
iklim pada masa depan. Kerusakan yang pernah dapat diatasi dengan berbagai cara,
misalnya:
a.
Daerah pantai dapat dilindungi
dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut.
b.
Pemerintah dapat membantu populasi
di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
Adapun dua cara pendekatan utama untuk memperlambat semakin
bertambahnya gas rumah kaca:
a.
Mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain.
b.
Mengurangi produksi gas rumah kaca.
6. Cara Menghilangkan Karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida
adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi terutama
yang muda dan cepat.
Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung.
Caranya dengan menyuntikan gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong
agar minyak bumi keluar dari perut bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar